Agama Yudaisme Yang Merupakan Agama Asli Bangsa Yahudi

iahushua – Agama Yudaisme ataupun Yudaisme merupakan agama asli bangsa Ibrani, yang merangkum semua adat- istiadat serta peradaban religi, adat, ataupun hukum bangsa Ibrani. Untuk pemeluk Ibrani yang patuh, agama Ibrani merupakan pernyataan jelas dari akad antara Tuhan serta Anak cucu Israel. Agama ini menaruh khazanah susastra, ibadah, pengetahuan dogma, serta aturan badan yang banyak. Buku Taurat merupakan bagian dari khazanah susastra yang terdiri atas berkas Kukus ataupun Alkitab Yahudi, serta berkas adat- istiadat tutur yang terkini dibukukan setelah itu hari, misalnya Midras serta Talmud. Dengan jumlah penganut dekat 14, 5 hingga 17, 4 juta jiwa, Agama Ibrani menaiki tingkatan ke- 10 dalam catatan agama besar bumi.

Agama Yudaisme Yang Merupakan Agama Asli Bangsa Yahudi – Terdapat beragam ajaran dalam agama Ibrani, mayoritas berakar dari ajaran Ibrani Rabani, yang percaya kalau Tuhan menggerakkan hati syariat serta titah- titah- Nya pada Musa di Rekreasi Sina dalam wujud perkataan ataupun catatan. Dari era ke era, terdapat saja kalangan yang melawan semua ataupun beberapa dari agama sejenis ini, misalnya kalangan Saduki serta kalangan Ibrani Yunani pada era Haikal ke- 2, kalangan Ibrani Karayi serta kalangan Ibrani Sabatayi pada dini serta akhir Era Medio, dan mazhab- mazhab Ibrani non- Ortodoks pada Era Modern. Terdapat pula mazhab- mazhab modern, misalnya ajaran Ibrani Humanis, yang tidak memprioritaskan keagamaan pada Tuhan. Mazhab- mazhab terbanyak dikala ini merupakan Ibrani Kolot( Ibrani Haredi serta Ibrani Kolot Modern), Ibrani Konvensional, serta Ibrani Inovasi. Satu ajaran berlainan dengan ajaran lain dalam pendekatan kepada syariat Ibrani, adat- istiadat Rabani, serta maksud berarti negeri Israel. Ajaran Ibrani Kolot beriktikad kalau Taurat ataupun syariat Ibrani berawal dari Tuhan, bertabiat abadi serta ajek, dan harus dipatuhi. Ajaran Ibrani Konvensional serta Ibrani Inovasi bertukar pandang lebih bebas. Dibandingkan ajaran Ibrani Inovasi, ajaran Ibrani Konvensional pada biasanya mengangkat pengertian yang lebih konvensional atas syariat Ibrani. Ajaran Ibrani Inovasi biasanya berprinsip kalau syariat Ibrani wajib ditatap selaku selengkap prinsip biasa ternyata selaku selengkap pantangan serta perintah yang harus dipatuhi seberinda pemeluk Ibrani. Di era dulu sekali terdapat dewan spesial untuk penguatan syariat Ibrani. Saat ini ini juga sedang terdapat mahkamah- mahkamah syariat Ibrani, namun penerapan syariat Ibrani saat ini lebih banyak tergantung pada keikhlasan pemeluk. Karisma keilmuan di aspek dogma serta syariat tidak disandarkan pada seseorang figur ataupun sesuatu badan khusus, melainkan pada Buku Bersih serta para mufasir Buku Bersih, ialah para Illah serta alim- ulama.

Agama Yudaisme Yang Merupakan Agama Asli Bangsa Yahudi

Agama Yudaisme Yang Merupakan Agama Asli Bangsa Yahudi

– Susastra syariat
Alas hukum serta adat- istiadat Ibrani( halakah) merupakan Taurat( Pancasastra). Bagi adat- istiadat Rabani, Taurat memiliki 613 biji amanat. Terdapat titah- titah yang cuma legal untuk kalangan pria ataupun kalangan wanita, terdapat yang cuma legal untuk puak- puak pemimpin, ialah Kohanim serta Lewiyim( masyarakat kaum Lewi), serta terdapat pula yang cuma legal untuk kalangan bercocok tanam di Tanah Israel. Terdapat banyak amanat yang cuma legal sepanjang Haikal Yerusalem sedang berdiri, serta cuma 369 biji amanat yang sedang bisa diberlakukan saat ini ini. Biarpun terdapat kalangan yang cuma berdasar pada ayat- ayat tersurat dalam Taurat( misalnya kalangan Saduki serta kalangan Karayi), beberapa besar pemeluk Ibrani pula berdasar pada hukum perkataan, yang dilestarikan dalam wujud tutur dari angkatan ke angkatan oleh kalangan Farisi, serta nanti dibukukan sekalian dipaparkan lebih lanjut oleh para Illah.

Bagi adat- istiadat Rabani, Tuhan merendahkan hukum- hukum- Nya pada Musa di Rekreasi Sina dalam wujud catatan( Taurat) ataupun perkataan( hukum perkataan). Hukum perkataan merupakan adat- istiadat tutur yang diturunkan Tuhan pada Musa, serta dari Musa diturunkan dan diajarkan pada alim- ulama besar( tokoh- tokoh Ibrani Rabani) dari angkatan ke angkatan. Sepanjang beratus- ratus tahun, Taurat cuma ditatap selaku tulisan ayat- ayat yang diwariskan bebuyutan bersama- sama adat- istiadat tutur. Karena takut ajaran- ajaran dalam wujud tutur hendak lekang dari ingatan orang, Illah Yehudah Ha Nasi juga berupaya menghimpun bermacam berbagai opini malim dalam satu buku hukum yang nanti diketahui dengan gelar Misnah.

Misnah terdiri atas 63 risalah hukum Ibrani, yang ialah bawah dari buku Talmud. Bagi Illah Abraham bin Daud, Misnah dikumpulkan oleh Illah Yehudah Ha Nasi setelah Yerusalem diluluhlantakkan pada tahun 3949 bersumber pada kalkulasi angka tahun Bumi, ataupun pada tahun 189 bersumber pada kalkulasi angka tahun Kristen. Sepanjang 4 era selanjutnya, Misnah diulas serta diperdebatkan oleh komunitas- komunitas penting pemeluk Ibrani, ialah di Israel serta di Babel. Ulasan- ulasan dari tiap- tiap komunitas pada kesimpulannya dibukukan jadi 2 buku Talmud, ialah Talmud Yerusalem( Talmud Yerusyalmi) serta Talmud Babel( Talmud Babli). Isi kedua buku Talmud ini berikutnya dipaparkan lagi dengan ulasan- ulasan alim- ulama Taurat dari era ke era.

Baca Juga : Bagaimana Orang Yahudi Menciptakan Tuhan, dan Menjadikannya Hebat

Ayat- ayat Taurat memiliki banyak tutur yang didiamkan tidak terpahami maksudnya, serta banyak metode yang tidak diiringi uraian ataupun petunjuk. Kejadian sejenis ini adakalanya dipakai buat membetulkan pemikiran yang berkata kalau hukum tercatat semenjak awal diwariskan berbarengan dengan adat- istiadat tutur yang berhubungan dengannya. Bagi pemikiran ini, pembaca Taurat sanggup menguasai ayat- ayat yang dibaca sebab telah mengenali penjabarannya dari pangkal lain, ialah sumber- sumber perkataan.

Dengan begitu, Halakah, syariat peninggalan para Illah, berdasarkan kombinasi artikulasi Taurat serta adat- istiadat tutur, ialah Misnah, Midras Halakah, serta Talmud bersama ulasan- ulasannya. Halakah bertumbuh lambat- laun, lewat sesuatu sistem berplatform anteseden. Susastra yang muat pertanyaan- pertanyaan pada para Illah selanjutnya jawaban- jawabannya diucap Pertanyaan Jawab. Bersamaan ekspedisi durasi serta kemajuan ibadah ini, hukum- hukum agama Ibrani juga diformulasikan serta dibukukan dengan berdasar pada Pertanyaan Jawab. Buku hukum yang sangat penting, ialah Syulhan Aruk, amat pengaruhi ibadah Ibrani Kolot saat ini ini.

– Filsafat Yahudi
Metafisika Ibrani merujuk pada perjumpaan ilmu metafisika dengan ilmu dogma Ibrani. Filsuf- filsuf besar Ibrani antara lain merupakan Sulaiman bin Jabirul, Said bin Yusuf Angkatan laut(AL) Fayumi, Yahuda Angkatan laut(AL) Lawi, Musa bin Maimun, serta Lewi bin Jarsun. Perubahan- perubahan besar yang timbul selaku asumsi kepada aksi Pencerahan( akhir era ke- 18 hingga dini era ke- 19) melahirkan filsuf- filsuf Ibrani pasca- Pencerahan. Metafisika Ibrani modern terdiri atas filfasat- filsafat yang beraliran Kolot ataupun non- Ortodoks. Filsuf- filsuf Ibrani Kolot terkenal antara lain merupakan Eliyahu Eliezer Dessler, Joseph B. Soloveitchik, serta Yitzchok Hutner. Filsuf- filsuf Ibrani non- Ortodoks terkenal antara lain merupakan Martin Buber, Franz Rosenzweig, Mordecai Kaplan, Abraham Joshua Heschel, Will Herberg, serta Emmanuel LĂ©vinas.