Mengenal Sejarah Paskah Yahudi Israel Serta Perbedaannya dengan Paskah Kristen

iahushua – Paskah? Apa yang terdapat di pikiran kamu ketika mengikuti kata itu? Kelinci? Telur? Beberapa besar warga Indonesia memahami Paskah merupakan hari raya untuk umat Kristen buat memeringati kebangkitan Yesus. Sedemikian itu pula yang saya pahami ketika SD. Ketika terdapat tanggal merah pada hari Jumat sekitar bulan Maret ataupun April bertuliskan“ Wafat Isa Almasih” di kalender, kurang lebih guru aku hendak berkata,“ Hari Jumat hingga Minggu kita libur Paskah”. Dengan cara historis hari Paskah telah dirayakan oleh penganut agama Ibrani semenjak dekat tahun 1300 Saat sebelum Masehi( SM), sebaliknya Isa Almasih ataupun Yesus lahir sekitar tahun 7 hingga 6 SM.

Mengenal Sejarah Paskah Yahudi Israel Serta Perbedaannya dengan Paskah Kristen – Festival Pesakh pemeluk Yahudi, ataupun Paskah Yahudi merupakan perayaan yang dirayakan pada hari ke- 14 dalam bulan yang diucap Nisan( Imamat 23: 4; Bilangan 9: 3- 5, Bilangan 28: 16), bulan pertama penanggalan Yahudi selama 8 hari. Festival ini selesai pada hari ke- 21 Batu kubur di Israel, serta hari ke- 22 Nisan di luar Israel serta dirayakan buat memeringati keluarnya bangsa Israel dari Mesir. Selama seminggu itu cuma roti yang tidak beragi yang bisa dikonsumsi, sehingga hari- hari itu pula disebut Hari Raya Roti Tidak Beragi.

Mengenal Sejarah Paskah Yahudi Israel Serta Perbedaannya dengan Paskah Kristen

Mengenal Sejarah Paskah Yahudi Israel Serta Perbedaannya dengan Paskah Kristen

Terdapat 3 mitzvah yang umumnya dihubungkan dengan peringatan ini, ialah: menyantap matzoh, ataupun roti tidak beragi; pantangan memakan makanan apapun yang memiliki ragi pada hari raya ini serta penyampaian kembali peristiwa Keluaran. Di era dulu( serta apalagi hingga saat ini di antara orang Samaria, terdapat peristiwa keempat yang dilakukan ialah: persembahan kurban anak domba pada malam bertepatan pada 14 Nisan( pula diketahui sebagai Aviv) serta memakan kurban Paskah pada malam itu.

Perintah buat menceritakan kembali insiden pembebasan ini dilakukan lewat suatu upacara komunal yang disebut seder, yang dirayakan pada 2 malam pertama dari hari raya ini( di Israel, cuma pada malam pertama). Kebiasaan yang lain yang terkait dengan Paskah Yahudi ini merupakan memakan semacam tanaman pahit serta makanan- makanan lain yang khas buat makan malam seder. Sedangkan terdapat banyak alasan diberikan buat memakan matzoh, Kitab Keluaran menjelaskan kalau perihal ini memeringati roti yang dikonsumsi bangsa Israel pada insiden Keluaran: sebab tergesa- gesa meninggalkan Mesir dari mereka tidak memiliki waktu buat menanti adonan rotinya naik.

Bagi catatan Ensiklopedia Britannica, orang Yahudi memaknai Paskah sebagai peringatan pembebasan bangsa Israil dari tanah Mesir. Semacam ditulis oleh Vox, cerita Paskah dimulai ketika Firaun, sang penguasa Mesir, khawatir bila dentuman masyarakat Yahudi di Mesir akan melampaui jumlah bangsanya sendiri. Buat mengantisipasinya, bangsa Yahudi Kuno dipaksa jadi budak. Tidak cuma itu, tiap anak yang lahir dari bangsa Yahudi juga harus ditenggelamkan di Sungai Nil.

Di Alkitab, cerita Paskah Yahudi terekam dalam Kitab Keluaran. Dalam buku itu, Musa merupakan orang yang menolong cara pelarian bangsa Yahudi. Tetapi, baik dalam ayat- ayat Alkitab ataupun rujukan yang lain, tidak sempat disebutkan siapa Firaun yang berkuasa pada era itu, karena penguasa Mesir berikutnya tidak biasa menulis kekalahan. Desember 2018, National Geographic mempublikasikan postingan bertajuk“ We may now know which Egyptian pharaoh challenged Moses” yang berupaya mengenali raja Mesir yang berkuasa pada zaman itu. Di antara demikian perbincangan mengenai identitas Firaun dalam narasi Musa, banyak peneliti menduga kalau Firaun yang bertakhta dikala itu merupakan Raja Ramses II. Bagi catatan dalam Kitab Keluaran( 1: 11), bangsa Israel dipekerjakan buat mendirikan kota- kota pertahanan perang untuk Firaun, ialah Pitom serta Raamses, yang setelah itu disebut Pi- Ramesses serta Per Atum.

Baca Juga : Apakah Yudaisme Hanya Sekedar Agama Serta Apa Yang Dipercaya Oleh Orang Yahudi

Tradisi Paskah Yahudi
Sehari saat sebelum Paskah, anak sulung pria akan berpantang sebagai wujud peringatan atas selamatnya mereka dari pembunuhan anak sulung pada zaman Firaun. Sehabis itu, semacam dilansir Time, orang Yahudi biasa memperingati Paskah dengan mengadakan Seder, ialah suatu upacara perjamuan makan disertai berkah, minum anggur, bernyanyi, membahas permasalahan keadilan sosial dikala ini, serta kisah- kisah keluaran yang ditulis dalam buku bernama Haggadah.

Di perjamuan itu, terdapat beberapa hidangan yang jadi simbol Paskah yang disajikan, misalnya roasted shank bone selaku simbol pengorbanan Paskah, telur yang menggantikan musim semi serta lingkaran kehidupan, sayuran pahit selaku ciri getirnya perbudakan, haroset yang menandakan mortar yang dipakai oleh banyak orang Yahudi di Mesir, dan karpa yang melukiskan masa semi. Tidak cuma itu, dalam Seder, mereka pula melibatkan 3 potong matzah, suatu kudapan mendekati biskuit yang menggantikan roti yang dibawa orang Israel saat meninggalkan Mesir, serta air garam sebagai simbol air mata para budak. Tradisi Paskah Ibrani pula terdapat dalam Alkitab, ialah di Keluaran 12 yang mengatakan kalau orang Ibrani harus memperingati pembebasan dengan memakan daging domba ataupun kambing jantan yang dipanggang, makan roti tidak beragi serta sayuran pahit.

Mereka juga diharuskan makan roti tidak beragi selama 7 hari lamanya. Sepanjang keramaian itu, tidak bisa terdapat ragi di dalam rumah. Penentuan hari Paskah pula tertuang dalam Alkitab( Keluaran 12: 18),“ Dalam bulan pertama, pada hari yang keempat simpati bulan itu pada waktu petang, kalian makanlah roti yang tidak beragi, hingga pada hari yang kedua puluh satu bulan itu, pada waktu petang.” Dalam kalender Yahudi, bulan pertama merupakan bulan Nissan, yang umumnya jatuh di sekitar Maret- April dalam penanggalan Gregorian.

Paskah Yahudi serta Kebangkitan Yesus
Terdapat banyak perdebatan yang timbul kala menyangkutkan Paskah Yahudi dengan perayaan Paskah orang Kristen mengenai kematian Yesus. Rabbi Danya Ruttenberg sempat mengulasnya dalam suatu postingan yang diterbitkan Washington Post. Kamu bisa jadi sempat mengikuti cerita mengenai Perjamuan Terakhir( The Last Supper), suatu cerita tentang perjamuan Yesus bersama dengan 2 belas pengikutnya yang tertuang dalam gambar buatan Leonardo da Vinci. Dalam Buku Matius, Markus, serta Lukas, perjamuan yang dilakukan Yesus itu ialah hari pertama perayaan Paskah.

Tetapi Ruttenberg tidak beriktikad cerita itu. Karena, umumnya pada malam awal Paskah orang cuma memakan korban Paskah, ialah seekor biri- biri yang telah disembelih di bagian suci serta setelah itu dipanggang kemudian dihidangkan di rumah. Hingga saat ini, bukti dari insiden itu memanglah masih diperdebatkan. Di Asia Kecil, banyak orang Kristen menganggap hari Penyaliban Yesus merupakan hari yang serupa ketika orang Ibrani memperingati Paskah, serta insiden kebangkitan terjadi 2 hari setelahnya. Tetapi dalam catatan Ensiklopedi Britannica ini masyarakat Barat memperingati Kebangkitan Yesus pada hari Minggu pertama kala Yesus bangun dari kematian.

Pada tahun 325 dilakukan Konsili Nikea I, suatu pertemuan badan ekumenis pertama dari gereja yang berkumpul oleh Kaisar Romawi Konstantin I. Dalam pertemuan tersebut para pemuka gereja membahas kesamaan tanggal Paskah. Keputusannya Paskah pemeluk Kristen ini dirayakan pada hari Minggu pertama sehabis bulan purnama awal sehabis ekuinoks musim semi( 21 Maret), alhasil Paskah dapat jatuh pada hari Minggu antara 22 Maret sampai 25 April.Semacam sempat diulas Tirto tadinya, sebab penetapannya tergantung pada bulan purnama, hingga Hari Paskah Kristen jatuh di tanggal yang berlainan tiap tahun, sebaliknya Paskah Ibrani senantiasa dirayakan pada hari keempat belas bulan Nissan( kalender Yahudi) serta dirayakan selama 8 hari.

Baca Juga : Mengenal Tentang Agama Buddha Gautama lebih Jauh

Asal usul perayaan
Istilah Paskah berawal dari Alkitab Yahudi, yang awal kali dituturkan dalam Buku Keluaran. Dalam bahasa Inggris, istilahnya diterjemahkan jadi Passover, yang berarti melupakan. Perayaan ini perkiraan sesungguhnya berawal dari perayaan Keni yang diberikan arti baru oleh Israel. Untuk Israel, keramaian ini adalah hari peringatan akan terlepasnya mereka dari perbudakan dari bangsa Mesir. Wabah terakhir dari wabah di Mesir, ialah pembunuhan atas seluruh anak sulung, semacam perihalnya wabah- wabah yang lain, tidak melanda bangsa Israel. Torah melaporkan kalau ketika memandang percikan darah anak domba di pintu- pintu rumah orang Israel, Allah melupakan rumah- rumah mereka. Kata kegiatan aslinya dalam Torah merupakan posach. Bentuk kata bendanya, pesach, pula timbul pada pasal yang serupa, dalam acuan pada anak domba itu( terkadang pula diacu sebagai anak domba Paskah) yang dikurbankan tadinya hari itu serta setelah itu dikonsumsi pada malam itu:” buru- burulah kalian memakannya; seperti itu Paskah untuk TUHAN.”( Keluaran 12: 11).