Kontroversi Nama Tuhan Yang Ada Di Israel

iahushua – Berikutnya berfirmanlah Allah pada Musa: Akulah TUHAN( Yahweh). Saya sudah menampakkan diri pada Abraham, Ishak, serta Yakub selaku Allah Yang Mahakuasa( El Shadday), namun dengan nama- Ku TUHAN Saya belum melaporkan diri.( Keluaran 6: 1- 2)

Kontroversi Nama Tuhan Yang Ada Di Israel – Ayat- ayat di atas lumayan kontroversial, soalnya di sana dituturkan pada Musa kalau pada para leluhurnya belum diklaim julukan Yahweh namun terkini El( Shadday), sementara itu kita membaca dalam Alkitab kalau di buku Peristiwa, para kakek moyang juga ditulis telah memahami julukan Yahweh( Dalam Alkitab cetakan LAI diterjemahkan TUHAN, ataupun LORD dalam Alkitab Inggeris).

Kontroversi Nama Tuhan Yang Ada Di Israel

Kontroversi Nama Tuhan Yang Ada Di Israel

Memanglah apabila kita membaca bacaan alih bahasa saat ini terbaca kalau dalam buku Peristiwa julukan Yahweh telah ditulis saat sebelum Keluaran, tetapi apabila sedemikian itu mencuat permasalahan kalau realitas itu berlawanan dengan bagian Keluaran 6: 2 dalam cuplikan di atas. Fans julukan Yahweh berupaya membagikan penerjemahan terkini yang berupaya membuka kesempatan pada penerjemahan Kel. 6: 1- 2 alhasil dapat cocok dengan data- data Peristiwa dimana julukan Yahweh saat sebelum Musa telah diketahui oleh para kakek moyang( misalnya dalam alih bahasa Hebraic Roots Version yang banyak pengaruhi Fans Julukan Yahweh). Penerjemahan balik ayat- ayat itu bukanlah gampang serta terkesan dicari- cari, lebih bertabiat eisegese( memasukkan pengertian kedalam Alkitab) dari exegese( menggali Alkitab), serta jika saat sebelum Musa telah diketahui julukan itu pasti Musa tidak hendak menanya lagi pada Allah( Kel. 3: 13). Namun jika belum gimana menarangkan julukan Yahweh dalam buku Peristiwa?

Apabila kita menekuni sifat- sifat Tuhan El serta Yahweh, sekalipun keduanya mempunyai dogma serupa, bisa diamati kalau terdapat watak terkini yang ditunjukkan julukan Yahweh, ialah selaku Tuhan yang melindungi/ melepaskan Israel dari perbudakan di Mesir yang diketahui selaku Keluaran, ini membuktikan kalau julukan itu terkini diketahui bangsa Israel lewat Musa. Tuhan Yahweh merupakan khas Israel, Tuhan yang energik, yang membagikan kekuatan kepercayaan untuk Israel serta yang memadukan mereka mengalami aniaya perbudakan di Mesir. Tuhan yang melaporkan diri dengan julukan terkini khas padang padang pasir Sinai itu dapat kita amati petunjuknya di banyak buku lain dalam Alkitab Akad Lama( Tanakh) yang tidak tergantung satu dengan yang lain( a. l. Hos. 2; 13: 4; Yes. 43: 3; Yer. 2: 1 dst; Yeh. 20; Am. 2: 10 dst; 5: 25; serta yang pula dinyanyikan penyair- penyair kuno Israel yang menyanyikan lantunan kemenangan semacam dalam Hak. 5 serta Mzm. 68: 8 dst.).

Namun, jika memanglah Yahweh merupakan julukan yang terkini diserahkan dalam keluaran bangsa Israel dari Mesir yang diklaim pada Musa, gimana dengan ayat- ayat yang memiliki julukan Yahweh dalam buku Peristiwa? Agaknya dalam cara penyusunan serta pemindahan terdapat upaya campur tangan teologis kalangan Yahwis buat mengganti julukan El dalam pangkal Peristiwa dengan julukan yang terkini dipublikasikan itu, dimana setelah itu julukan Yahweh tidak hanya diucap dengan cara khusus selaku Tuhan Israel namun diperpanjang hingga ke bagian Peristiwa serta diucap kalau Durasi seperti itu orang mulai memanggil julukan TUHAN( Kej. 4: 26. Enos maksudnya orang) buat membuktikan kalau Yahweh pula Tuhan pemeluk orang. Apalagi kehadiran julukan Yahweh itu setelah itu berhubungan dengan Invensi langit serta alam( Kej. 2: 4- 7), serta setelah itu menghiasi banyak laman buku Peristiwa( Buku Pentateuch bagi adat- istiadat ditulis oleh Musa yang telah dikenalkan julukan Yahweh).

Yahwis memiliki pemikiran lain. Baginya, Yahweh merupakan Allah semua pemeluk orang semenjak dini peristiwa bumi, serta sempoyongan pada Yahweh dibuat oleh Enos, selaku delegasi pemeluk orang pada era dini sekali( Kej. 4: 26). Pemikiran yang begitu tidak cocok dengan keyakinan kalau Yahweh terkini berjumpa dengan israel di padang padang pasir. Kelihatannya, pemikiran Yahwis itu ialah pemikiran teologis serta bukan ingatan historis. Pemikiran teologis ini cocok dengan metode pemikirannya, ialah kalau penyataan yahweh bertabiat umum serta legal buat semua bumi.( Th. C. Vriezen, Agama Israel Kuno, h. 125).

Petunjuk lain kalau Tuhan dengan julukan Yahweh belum diketahui di buku Peristiwa dapat diamati dari kenyataan kalau sepanjang terletak di Kanaan, para kakek moyang dengan Tuhan mereka yang bernama El rukun- rukun saja berdampingan dengan orang Kanani( yang memuja Baal), sementara itu setelah Keluaran angkatan Israel dengan cara jelas serta ekstrem dengan arahan Tuhan Yahweh mendarat hanguskan banyak orang Kanani tanpa maaf. Kalau Abraham pula belum memahami julukan Yahweh dapat diamati dari kenyataan kalau beliau berikan julukan pada buah hatinya dengan julukan El bukan Yah, ialah Isma el( El sudah memandang. Kej. 16: 11). EL Shadday berikan Yakub julukan terkini Isra el( Kej. 32: 28; 35: 9- 12), ini menimbulkan Israel membuat mezbah yang dipanggil El Elohe Yisrael( Kej. 33: 20) serta mendirikan monumen serta melabeli tempat itu Pemukul bola pingpong El( Kej. 35: 15). Absennya julukan yang memiliki julukan Yah dalam buku Peristiwa yang banyak muncul semenjak buku Keluaran semacam Abi yah, Eli yah, serta Yesa yah, namun cuma nama- nama yang memiliki julukan El semacam a. l. Ayat El( gapura El), Mehuya el& Metusa el( Kej. 4: 18), serta Isra el( El yang bergumul. Kej. 32: 28), membuktikan kalau memanglah di era buku Peristiwa faktanya yang disembah Yakub merupakan El Elohe Yisrael( Kej. 33: 20) serta Yakni El Pemukul bola pingpong El( Kej. 35: 7).

Tes kepercayaan Abraham( yang dirayakan Islam selaku Idul Adha) membuktikan kalau julukan Yahweh tidak diketahui dalam rute bangsa Arab generasi Ismael, apalagi Hagar melabeli Tuhannya El Roi( El yang memandang). Ini menguatkan fakta kalau julukan Yahweh belum diketahui pada dikala Abraham serta terkini setelah Musa generasi Ishak- Yakub- lah julukan Yahweh diketahui dalam rute bangsa Israel. Realitas ini membuktikan gejala kalau julukan Tuhan awal merupakan El serta terkini dalam era Keluaran diklaim julukan kedua Yahweh, tetapi sekalipun begitu julukan El sedang lalu dipakai selaku persamaan kata(sinonim) Yahweh setelah Keluaran( Bil. 23: 4, 8, 19, 22- 23; Mzm. 85: 8- 9; Yes. 42: 5). Yesus diberi 2 julukan yang memiliki kedua julukan itu, ialah Imanuel( El melampiri kita. Mat. 1: 23) serta Yesus( Yahweh merupakan keamanan. Mat. 1: 21).

Memanglah terdapat bagian yang dikemukakan fans julukan Yahweh kalau julukan itu merupakan julukan Tuhan Israel satu- satu- nya( Yes. 42: 8; Kel. 3: 15), namun butuh diketahui kalau dari ulasan di atas kita telah memandang kalau julukan dalam Kel. 3: 15 terkini dituturkan El alhasil Musa menanya nama- Nya yang khas Israel( tutur hayah mempunyai bermacam alterasi maksud), tetapi butuh pula diketahui kalau setelah Keluaran hingga buku Yesaya juga julukan El sedang senantiasa dipakai sekelas dengan Yahweh( Yes. 40: 18; 43: 10- 12; 45: 14). Sekalipun golongan Yahwis berupaya menjaga Yahweh selaku julukan Tuhan salah satunya serta tidak bisa diterjemahkan, butuh diketahui kalau Pemimpin Besar Ibrani di Yerusalem Eliezer sendirlah yang mengutus 72 tetua Israel ke Alexandria buat menerjemahkan Tanakh ke dalam bahasa Yunani( Septuaginta/ LXX, abad- 3sM), dimana julukan Yahweh diterjemahkan Kurios serta El diterjemahkan Theos.

Baca Juga : Mengulas Ajaran Yahudi tentang Kewajiban Yahudi

Tidak hanya Tanakh yang dipakai selaku catatan bersih di Bagian Allah, LXX- lah yang dipakai pemeluk Ibrani dengan cara biasa tercantum di sinagoge. Yesus membaca LXX kala berkotbah di sinagoge di Nazaret( Luk. 4: 16- 19) serta bukan dokumen Tanakh( bandingkan dengan bacaan Yes. 61: 1- 2( LAI) yang diterjemahkan dari bacaan Yahudi Masoret). Dalam Akad Terkini tidak terdapat bagian yang membuktikan kalau Allah Bapa di sorga mencegah LXX, sementara itu Yesus serta para Rasulnya memakai Septuaginta. Arwah Bersih menerjemahkan kotbah Petrus ke dalam bahasa- bahasa asing tercantum yang didengar orang Arab( Kis. 2: 8- 11). Terdapatnya adegan LXX yang dikemukakan Saksi- Saksi Yehuwa serta diambil fans julukan Yahweh( a. l. Buku Kuis& Zak. 8: 19- 21 serta 8: 23- 9: 4) malah membuktikan rekayasa Yahwis yang mengubah julukan Kurios dengan mencangkokkan julukan tetragramaton yang nampak dari perbandingan kekentalan tintanya, besarnya font, serta tutur yang terpisah dari pola perkataan( graf Yahudi ditulis dari kanan ke kiri lagi Yunani dari kiri ke kanan, perkataan Yahudi Pujilah Yah dalam Mzm. 106: 1[LXX] tidak ditulis dalam aksara Yahudi namun dengan tutur Yunani Allelouia).

Kita wajib mengetahui kalau Yesus serta orang Israel dalam obrolan tiap hari tidak memakai bahasa Yahudi melainkan bahasa Aram serta Yunani, serta Alkitab PB ditulis dalam bahasa Yunani koine( biasa). Jika Alkitab LAI mengatakan bahasa Yahudi( semacam di atas kayu salib), itu alih bahasa tutur yunani hebraisti( lidah Yahudi) ataupun hebraidi dialektos( aksen Yahudi), yang artinya bahasa Aram. Bahasa Yahudi bukan bahasa surgawi yang selalu digunakan serta tidak berganti. Bahasa Yahudi hadapi kemajuan, ialah selaku:( 1) Yahudi Kuno( abad- 11 s/ d 6sM) yang berawal serta sedang berciri bahasa Kanaan serta Amorit;( 2) Yahudi Buku Bersih( abad- 6 s/ d 3sM) yang cuma terdiri konsonan alhasil susah dibaca serta pada era pengasingan mulai diterjemahkan ke dalam bahasa Aram( Neh. 8: 4, 9);( 3) Yahudi Miznah( abad- 3sM s/ d 6M) bahasa Yahudi Buku Bersih yang dipengaruhi bahasa Aram, dalam obrolan tiap hari dipakai bahasa Aram serta Yunani;( 4) Yahudi Para Illah( Abad- 7 s/ d 18M) bahasa Yahudi catatan dipengaruhi Arab mulai diberi isyarat baca serta bunyi; serta( 5) Yahudi Modern( Semenjak abad- 18) searah bangkitnya Zionisme mulai dipergunakan selaku 104asa obrolan( tahun 1948 terkini dijadikan bahasa nasional Israel).

Fans julukan Yahweh menyangka PB ditulis dalam bahasa Yahudi( semacam Hebraic Roots Version), ini bukan kenyataan asal usul melainkan impian kepercayaan keyakinan Yudaisme sebab bahasa Yahudi bahasa mati kala itu serta telah sebagian era semenjak era Ezra tidak diketahui biasa. Josephus menulis bukunya Perang Ibrani dalam bahasa Aram( hebraisti). Memanglah Papias( 160) mengatakan kalau Matius menulis logia dalam lidah Yahudi( hebraisti yang artinya bahasa Aram). Logia ini bukan Injil Matius karena Injil Matius mengutip beberapa besar pangkal Markus yang berbicara Yunani serta banyak mengambil Septuaginta. Pangkal ini bisa jadi digabung dengan logia Aram( perkataan/ oracle Yesus) oleh Matius buat menulis Injilnya dalam bahasa Yunani.